Speech Act Theory
Teori ini tuh membahas bagaimana pernyataan atau ucapan tuh enggak cuman menyampaikan informasi, tapi juga melakukan tindakan. Misal, ketika seseorang mengatakan "Saya minta tolong," itu bukan hanya sekadar pernyataan, tapi merupakan permintaan yang mengharapkan respons dari orang lain.
Speech Act Theory juga menekankan bahwa ketika sedang berbicara, kita sebenarnya melakukan tindakan yang dapat dibagi menjadi tiga jenis: tindak ucap locutionary (yang merupakan arti harfiah dari apa yang kita katakan), tindak ucap illocutionary (yang mencakup niat di balik ucapan, seperti memberi perintah, meminta, atau menawarkan sesuatu) dan tindak ucap perlocutionary (yang menggambarkan dampak yang ditimbulkan pada pendengar, seperti membuat mereka merasa tergerak, meyakinkan, atau bahkan marah.)
Konteks di mana ucapan tersebut terjadi sangat penting, karena makna bisa bervariasi tergantung pada situasi dan hubungan antara pembicara dan pendengar. Selain itu juga ucapan kita biasanya mengikuti norma sosial tertentu.
Dengan memahami Teori Speech Act, kita bisa lebih peka terhadap bagaimana kata-kata kita memengaruhi orang lain dan bagaimana kita berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.